Jakarta -Konser ke-2 Bon Jovi di Indonesia baru saja selesai digelar. Konser megah itu sukses menghipnotis 40 ribu lebih penikmatnya di Indonesia. Tapi, cacat kecil mewarnai kemeriahan dan nostalgia para pecinta Bon Jovi.
Digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (11/9/2015) malam, band asal New Jersey, Amerika Serikat itu tampil sepanjang 1,5 jam tanpa henti. Rangkuman 32 tahun perjalanan Bon Jovi sebagai band rock legendaries tersaji lewat lagu-lagu seperti 'Bad Medicine', 'Runaway', 'Lost Highway', 'Because We Can' sampai lagu paling baru 'We Don't Run'.
Namun, di antara gegap gempita itu, terselip beberapa hal yang sedikit merusak. Sistem pengecekan tiket para penonton tidak berjalan sepenuhnya dengan lancar.
Menggunakan sistem barcode yang di-scan, sistem tersebut mengalami kegagalan. Ratusan lembar tiket tidak terdeteksi, hingga menyebabkan kericuhan kecil.
"Saya bukan beli di calo ini. Saya beli asli. Saya bayar mahal. Kok malah begini," ujar seorang calon penonton dengan nada tinggi.
Tentunya tidak cuma satu orang, ada ratusan lainnya yang terpaksa mengantre ulang untuk mendapatkan legalisir tiket mereka. Mulai dari kelas Festival sampai Tribune. Akhirnya, panitia mengambil solusi untuk memberikan cap sebagai bukti tiket tersebut asli dan layak pakai.
Selain tiket, sempat juga terjadi keributan saat Bon Jovi beraksi di atas panggung. Kerusuhaan yang terjadi di luar pintu masuk itu dipicu dua hal. Pertama adanya ratusan calon penonton karena kehabisan tiket yang memaksa masuk, hingga kurangnya koordinasi antara para petugas soal pengecekan tiket.
Sempat terjadi penumpukan penonton area masuk, padahal saat itu di dalam Stadion GBK, Bon Jovi sedang beraksi dengan 'It's My Life'.
0 comments: